KEASAMAN TANAH

Tanah adalah media alami yang dibutuhkan dalam kegiatan bercocok tanam. Tingkat kesuburan tanaman tergantung pada kemampuan tumbuhan dalam menyerap unsur hara yang tersedia di dalam tanah. Faktor penting yang mempengaruhi proses peyerapan unsur hara oleh akar tanaman ialah derajat keasaman tanah (pH tanah). Keasaman atau kealkalian tanah (pH tanah) adalah suatu parameter penunjuk keaktifan ion H+ dalam suatu larutan, yang berkesetimbangan dengan H- tidak terdesosiasi dari senyawa-senyawa dapat larut dan tidak larut yang ada didalam sistem



(https://www.kampustani.com/hubungan-ph-tanah-dan-ketersediaan-unsur-hara/)


            Secara umum karakteristik dan sifat-sifat tanah masam dapat dicirikan sebagai berikut (Pertapa,2022) ;

  1. Tanah ber-pH kurang dari 6,5
  2. Kapasitas penyangga basa sangat besar
  3. Daya simpan air sangat tinggi
  4. Daya isap air tinggi
  5. Ada keracunan unsur al, mn dan fe pada tanaman
  6. Kandungan n, p, k, ca, mo dan mg sangat rendah
  7. Pengikatan unsur n dan kegiatan mikroba menurun
  8. Mg dan kapur dapat bertukar rendah
  9. Dapat disertai kekurangan unsur Cu dan S 

            Mengubah pH tanah dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode. Berikut ini adalah beberapa cara umum untuk mengubah pH tanah:

1. Pengapuran- Jika tanah terlalu asam (pH rendah), pemberian bahan kapur dapat membantu meningkatkan pH. Kapur pertanian yang umum digunakan adalah kapur dolomit atau kapur gamping. Kapur ini mengandung kalsium dan magnesium yang dapat menetralkan keasaman tanah. Perlu diingat bahwa pengapuran tidak instan dan perlu waktu untuk berinteraksi dengan tanah. Pengapuran perlu dilakukan berdasarkan rekomendasi dosis yang tepat berdasarkan jenis tanah dan tanaman yang akan ditanam.

2. Pengasaman- Jika tanah terlalu basa (pH tinggi), pengasaman dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan seperti belerang elemen atau belerang dalam bentuk amonium sulfat. Bahan-bahan tersebut akan membantu menurunkan pH tanah dengan cara menghasilkan asam sulfat. Penting untuk berhati-hati saat menggunakan bahan pengasam karena overdosis dapat merusak tanaman dan mikroorganisme tanah.

3. Menggunakan Pupuk dan Bahan Organik- Beberapa pupuk dan bahan organik dapat mempengaruhi pH tanah. Misalnya, pupuk urea cenderung membuat tanah menjadi lebih asam, sementara pupuk fosfat seperti superfosfat cenderung membuat tanah menjadi lebih basa. Penggunaan pupuk dan bahan organik tertentu dapat membantu mengubah pH tanah secara bertahap.

4. Pengelolaan Air- Air irigasi juga dapat mempengaruhi pH tanah. Air asam dapat menyebabkan penurunan pH tanah seiring waktu. Sebaliknya, air alkalin dapat membuat tanah menjadi lebih basa. Pengelolaan air irigasi dengan menggunakan air yang memiliki pH netral atau dengan mengimbangi air asam atau alkalin dengan penambahan bahan pengatur pH dapat membantu menjaga pH tanah yang sesuai. (Sari,2023)


0 Komentar